Hindari Resiko Terpapar

Hidayatullah Muttaqin

Oleh: Hidayatullah Muttaqin

Menyusul ledakan kasus Covid-19 nasional yang terjadi pada bulan November lalu dan berlanjut dengan ledakan lebih besar hingga saat ini, kondisi pandemic Covid-19 di Kalimantan Selatan juga menunjukkan tanda-tanda akan bergoncang pada bulan Desember ini.

Mengapa Covid-19 di Kalimantan Selatan berpotensi meledak pada bulan Desember? Berikut ini beberapa alasannya:

  • Tambahan kasus baru penduduk yang terinfeksi Covid-19 selama 5 hari pertama di bulan Desember ini adalah sebanyak 338 kasus, lebih tinggi 2 kali lipat dibandingkan dengan tambahan kasus baru pada 5 hari pertama bulan November.
  • Rata-rata pertumbuhan kasus baru 1-5 Desember ini adalah sebanyak 68 kasus per hari, lebih besar 1,6 kali lipat dibandingkan rata-rata pertumbuhan kasus baru bulan November.
  • Momen pilkada dapat menjadi sumber klaster baru. Kultur perilaku disiplin masyarakat rendah sehingga tempat pemungutan suara dapat menjadi media penyebaran virus Corona di mana potensi ledakan dapat terjadi mulai minggu ketiga dan keempat bulan Desember.
  • Liburan panjang akhir tahun merupakan sarana impor bibit virus Corona dari luar daerah ke Kalimantan Selatan.
  • Tes swab/ PCR masih rendah sedangkan positive rate tinggi sehingga jika dinaikkan jumlah penduduk yang dites maka kasus baru akan bertambah banyak.

Lantas apa yang harus dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona?

  • Kemungkinan potensi ledakan sulit dihindari karena pusat sudah memutuskan pilkada tetap berjalan di masa pandemi, liburan panjang tetap ada, dan mobilitas penduduk tidak dikendalikan.

Sebagai individu atau anggota masyarakat, maka yang dapat kita lakukan untuk menghindari resiko terpapar adalah:

  • Tetap berada di rumah saja (stay at home), melakukan pekerjaan dari rumah (work from home), memenuhi kebutuhan keluarga dan bersosialisasi dari rumah dengan menggunakan sarana digital.
  • Jika tidak ada pilihan kecuali harus keluar rumah karena pekerjaan atau hal lainnya, maka terapkan protokol kesehatan yang ketat dan 3M, yaitu memakai MASKER, MENJAGA Jarak, dan MENCUCI tangan.
  • Jaga jarak dan hindari kerumunan apalagi acara-acara indor. Jika terpaksa berada di dalam ruangan, maka jangan sampai membuka masker, pastikan ada sirkulasi udara yang baik, dan segera keluar begitu sudah selesai urusan pekerjaan.
  • Berusaha mengisi waktu di rumah dengan kegiatan-kegiatan positif, kegiatan menambah ilmu dan kegiatan ibadah untuk menghindari kebosanan (cabin fever).
  • Memelihara imun dengan makanan yang bergizi, higienis, dan halal, serta memperkuat keimanan pada Allah.
  • Ikhtiar harus disertai doa dan tawakal kepada Allah agar musibah ini menjadi tambang pahala dan kita pun dihindarkan dari keadaan yang tidak kita inginkan.
  • Di luar banyak saudara-saudara kita yang belum beruntung karena faktor kemiskinan sehingga harus berada di luar rumah untuk bekerja atau tidak dapat memenuhi kebutuhan pokoknya, karena itu tingkatkan kesalehan sosial dengan lebih banyak membantu sesama yang kekurangan. []

 

About The Author:

Hidayatullah Muttaqin adalah dosen Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat, anggota Tim Pakar Covid-19 ULM dan Tim Ahli Satgas Covid-19 Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2020-2022. Email: Me@Taqin.ID 

Published On: 5 Desember 2020Categories: ArtikelTags: , , ,