Saat ini ada dua faktor diperlukannya vaksin booster atau vaksin dosis ketiga. Pertama mengantisipasi penyebaran varian Omicron. Kedua adanya penduduk yang vaksinasi lengkapnya sudah melewati 6 bulan. Awal tahun ini jumlahnya sebanyak lebih dari 186 ribu orang dan bulan depan bertambah lagi 73 ribu.

Dengan kondisi tersebut, kita tidak bisa menunggu terpenuhinya vaksinasi lengkap dua dosis dulu baru kemudian melakukan vaksinasi booster. Jadi sebaiknya dilakukan secara simultan; percepatan vaksinasi dosis 1 dan 2, serta vaksinasi booster juga berjalan.

Hanya saja vaksinasi dosis 1 dan 2 harus mendapatkan prioritas dalam alokasi logistik vaksin. Jangan sampai vaksin booster kemudian menggerus laju vaksinasi penduduk yang belum divaksin atau yang barus satu kali menerima vaksin.

Di sinilah pentingnya Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah menggunakan big data vaksin dan data science yang sudah mengkalkulasi aspek demografi, spasial dan geografi, serta waktu. Tujuannya agar strategi alokasi dan laju vaksinasi dosis 1 dan 2 serta booster bisa berjalan efektif, tidak terjadi ketimpangan capaian vaksinasi.

Berdasarkan data Kemenetrian Kesehatan RI, capaian vaksinasi dosis 1 Provinsi Kalimantan Selatan per 31 Desember 2021 sebanyak 74% dari target atau 58% dari jumlah penduduk. Dosis 2 sebesar 41% dari target atau 32% dari populasi.

Ini artinya untuk tercapainya 70% – 80% vaksinasi dari empat juta penduduk Kalimantan Selatan, diperlukan vaksinasi dosis 1 sebanyak 500 ribu hingga 900 ribu jiwa sedangkan dosis 2 sebesar 1,5 juta hingga 1,9 juta orang.

Adapun capaian vaksinasi lanjut usia per 31 Desember 2021 di Kalimantan Selatan untuk dosis 1 sebanyak 58% dari target atau 46% dari 328 ribu penduduk lansia. Untuk dosis 2 capaiannya sebanyak 22% dari target atau 17% dari jumlah penduduk lansia.

Dengan demikian untuk mencapai 70% – 80% dari populasi lansia tervaksinasi, diperlukan tambahan vaksin dosis 1 sebanyak 80 ribu hingga 113 ribu jiwa. Sedangkan dosis 2 sebesar 172 ribu hingga 205 ribu lansia.

About The Author:

Hidayatullah Muttaqin adalah dosen Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat, anggota Tim Pakar Covid-19 ULM dan Tim Ahli Satgas Covid-19 Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2020-2022. Email: Me@Taqin.ID 

Published On: 4 Januari 2022Categories: Media CetakTags: , , , ,