Dunia tengah dilanda pandemi Covid-19 di mana belum ada tanda-tanda penurunan secara berarti meskipun di sejumlah negara sudah mengindikasikan hal tsb.
Sejak secara resmi diumumkan temuan kasus di Wuhan, China, pada 31 Desember 2020, per 16 Mei secara global telah mencapai 4,5 juta kasus dan 307 ribu kematian.
Laju penambahan kasus baru sudah mulai tertahan dalam satu bulan terakhir tetapi masih lebih tinggi dari masa ledakan jumlah kasus dari dua bulan lalu. Sedangkan angka kematian harian mulai menurun dalam satu bulan terakhir. Hal tersebut terjadi karena kasus positif dan kematian baru harian di USA dan negara-negara Eropa sudah menurun drastis meskipun masih tinggi.
Negara-negara paling terpapar secara gradual telah mengalami penurunan tambahan kasus harian sejak bulan kedua. Namun Rusia dan Brazil muncul dengan lonjakan kasus harian yang sangat tinggi.
Pada saat negara-negara Barat yang paling terpapar Covid-19 berhasil menurunkan laju kematian di bulan kedua sejak 10 kasus kematian pertama, Brazil mengelami ledakan kematian baru di bulan kedua tersebut. Fenomena ini menggugurkan tesis negara tropis tahan terhadap Covid-19.
Ini juga mengindikasikan gelombang ke-3 Covid-19 akan datang dari negara-negara berkembang.
Perkembangan Covid-19 di negara-negara anggota ASEAN menunjukkan sejumlah anomali.
Pertama, Singapura negara kecil berpenduduk 5,6 juta jiwa ini menjadi negara dengan kasus paling tinggi tetapi jumlah kematian sangat rendah, hanya 21 kasus.
Kedua, jika dilihat perkembangan dari hari pertama, maka jumlah kasus di Indonesia sudah melejit dalam waktu dua bulan.
Ketiga, Indonesia satu-satunya negara di ASEAN yang masih mengalami tren peningkatan kasus harian.
About The Author:
Hidayatullah Muttaqin adalah dosen Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat, anggota Tim Pakar Covid-19 ULM dan Tim Ahli Satgas Covid-19 Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2020-2022. Email: Me@Taqin.ID
