Perkembangan pandemi Covid-19 di Kota Banjarmasin cukup mengkhawatirkan. Apa penyebabnya? Berikut ini adalah beberapa alasannya:

  1. Pada bulan Desember 2020 terjadi ledakan Covid-19 di Kota Banjarmasin di mana penduduk yang dikonfirmasi terinfeksi virus Corona (SARS-CoV-2) bertambah sebanyak 384 kasus. Ini tambahan kasus paling tinggi di Kalimantan Selatan, yakni sekitar 18,0% dari 2.130 kasus provinsi.
  2. Pada 6 hari pertama bulan Januari 2021 jumlah kasus konfirmasi yang terjadi di Banjarmasin sebesar 89 kasus, tertinggi di Kalimantan Selatan.
  3. Jumlah kasus Covid-19 Banjarmasin dalam 6 hari pertama bulan Januari ini lebih tinggi 2,4 kali lipat dari jumlah kasus 6 hari pertama bulan Desember.
  4. Rata-rata pertambahan kasus Covid-19 Banjarmasin selama 1-6 Januari adalah 15 kasus per hari. Lebih tinggi dari rata-rata tambahan kasus 31 hari bulan Desember dengan jumlah 12 kasus per hari.
  5. Jumlah kasus aktif di Kota Banjarmasin terus mengalami peningkatan dan jauh lebih tinggi dari daerah lainnya di Kalimantan Selatan. Per 6 Januari tercatat 196 kasus aktif. Data ini lebih tinggi dari jumlah kasus aktif pada 31 Desember sebesar 177 kasus dan 30 November sebanya 138 kasus.
  6. Peningkatan kasus aktif dapat menambah beban rumah sakit dan petugas kesehatan sehingga jika terjadi overload dapat meningkatkan risiko kematian pasien yang tidak tertangani.

Berdasarkan data tersebut, maka Covid-19 Kota Banjarmasin memiliki potensi meledak pada bulan Januari ini dengan daya yang lebih besar dibandingkan dengan kondisi dan situasi pada bulan Desember. Hal ini terutama disebabkan kegiatan dan mobilitas warga selama liburan panjang akhir tahun, baik ke luar daerah Kalsel, antar kota dan kabupaten, maupun di dalam Banjarmasin sendiri. Potensi ledakan ini juga didukung oleh Banjarmasin sebagai wilayah paling kecil tetapi memiliki populasi dan kepadatan penduduk paling tinggi di Kalsel, dan ditambah posisi Banjarmasin sebagai pusat kegiatan ekonomi dan perdagangan di Kalselteng.

Karena itu potensi ledakan kasus Covid-19 di Kota Banjarmasin pada bulan Januarinya ini harus dicegah dengan kebijakan yang tepat dan kuat. Yaitu dengan strategi pengendalian mobilitas penduduk secepatnya, seraya diikuti dengan pengetatan kembali penerapan protokol kesehatan di tengah-tengah masyarakat dan peningkatan strategi 3T (testing, tracing, dan treatment).

About The Author:

Hidayatullah Muttaqin adalah dosen Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat, anggota Tim Pakar Covid-19 ULM dan Tim Ahli Satgas Covid-19 Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2020-2022. Email: Me@Taqin.ID 

Published On: 7 Januari 2021Categories: Info Covid-19Tags: , , , ,