Perencanaan Keuangan untuk Membangun Rumah

NEWS ANALYSIS SMART MONEY – Banjarmasin Post 7 Maret 2022.

Hidayatullah Muttaqin – Dosen Prodi Ekonomi Pembangunan FEB ULM

Memiliki tempat tinggal sendiri adalah idaman pasangan suami istri. Namun kendala keuangan menjadi pembatas utama merealisasikannya. Lantas bagaimana kah sebaiknya kita mewujudkannya?

Rumah adalah salah satu kebutuhan dasar bagi manusia tetapi biaya untuk memilikinya sangat besar. Karena itu perlu perencanaan yang matang dan kesabaran.

Kita jangan terburu-buru untuk memiliki rumah sendiri jika memang belum punya kemampuan. Pada situasi ini, opsi mengontrak rumah dengan biaya sewa sesuai kemampuan adalah pilihan terbaik.

Jangan sampai karena kemampuan terbatas kemudian melakukan pembelian rumah dengan cara berhutang. Karena hal itu dapat menyebabkan sebagian besar pendapatan bulanan habis dimakan cicilan hutang. Kondisi ini menempatkan kepala rumah tangga kesulitan memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari dan biaya pendidikan anak. Akibatnya yang terjadi kemudian gali lobang tutup obang, yakni menarik hutang baru untuk bayar hutang lama dan terjebap pada pinjaman riba.

Rumah dapat dimiliki dengan membangun sendiri. Cara lainnya membeli rumah yang sudah jadi dari seseorang yang kebetulan ingin menjualnya atau mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Misalnya kita ingin membangun rumah sendiri. Untuk itu kita perlu membuat perencanaan bagaimana tahapan-tahapan yang perlu ditempuh untuk dapat mencapainya.

Pertama, kita perlu mengetahui biaya pembelian tanah dan biaya membangun rumah. Paling tidak ada hitungan kasar yang dapat dijadikan patokan untuk mengalokasikan anggarannya.

Jika tanah sudah dimiliki berarti tinggal menyusun anggaran untuk membangunnya sehingga biayanya menjadi lebih murah. Jika belum maka perlu disusun range anggaran pembelian tanah untuk luasan meter persegi yang diperlukan. Pemilihan lokasi tanah hendaknya sesuai budget tersebut. Semakin ke kota semakin mahal harga tanah per meter perseginya. Yang penting lokasi tanah mudah diakses.

Kedua, rumah yang akan dibangun didesain secara minimalis dan sederhana dengan material bangunan yang tidak mahal tetapi berkualitas. Rumah yang dibangun juga dikondisikan dapat dikembangkan kemudian jika diperlukan penambahan ruangan. Ini diperlukan untuk menekan biaya dan agar pembangunan dapat dlilakukan segera.

Ketiga, mengidentifikasi tukang atau kontraktor yang dapat dipercaya sehingga pada komponen ini dapat dihitung dengan cermat tanpa adanya potensi pembengkakakan biaya ke depannya.
Keempat setelah kita punya gambaran biaya pembangunan rumah tersebut, maka kita tinggal menyisihkan pendapatan bulananan baik dari yang rutin maupun yang tidak pasti. Hal ini dilakukan agar kebutuhan pokok sehari-hari, biaya pendidikan, sewa rumah, listrik dan air tidak terganggu.

Dengan menyisihkan sebagian pendapatan bulanan, maka kita dapat menghitung perkiraan kapan tersedia budget untuk pembelian tanah dan kapan tercukupi anggaran membangun rumah. Jika hasil hitungannya baru dapat direalisir dalam waktu lama, maka kita terdorong untuk bekerja lebih giat mencari nafkah. Tentu disertai dengan kesabaran dan doa kepada Allah, supaya diberikan rezeki dan kemudahan untuk membangun rumah. []

About The Author:

Hidayatullah Muttaqin adalah dosen Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat, anggota Tim Pakar Covid-19 ULM dan Tim Ahli Satgas Covid-19 Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2020-2022. Email: Me@Taqin.ID 

Published On: 8 Maret 2022Categories: Media CetakTags: , ,