Pada hari ke-12 bulan Desember 2020 jumlah warga Indonesia terkonfirmasi terinfeksi virus Corona adalah sebanyak 6.388, sembuh 4.490 orang dan meninggal 142 orang. Secara keseluruhan jumlah penduduk yang terkonfirmasi posiitif Covid-19 hingga 12 Desember sebanyak 611.631 orang sedangkan yang memperoleh kesembuhan ada 501.376 dan meninggal 18.635 orang.
Perkembangan sementara pada bulan Desember ini cukup mengkhawatirkan. Sebab selama periode 1-12 Desember jumlah kasus baru positif Covid-19 bertambah sebanyak 72.748 sehingga setiap hari rata-rata terdapat 6.062 kasus konfirmasi. Pertumbuhan ini lebih tinggi 1,7 kali lipat dibandingkan dengan pertumbuhan kasus baru pada 1-12 November dengan rata-rata kasus harian sebanyak 3.517 kasus.
Sedangkan kasus kematian Covid-19 dalam waktu 1-12 Desember bertambah sebanyak 1.708 kasus dan berarti setiap hari rata-rata terdapat 142 orang yang meninggal. Pada periode 1-12 November, jumlah kematian baru adalah 1.164 kasus dengan rata-rata kematian harian mencapai 97 kasus. Dengan demikian pertumbuhan kematian Covid-19 di Indonesia selama 1-12 Desember lebih tinggi 1,5 kali lipat pertumbuhan pada 1-12 November.
Perkembangan kasus baru positif Covid-19 dan kematian yang menyertainya pada pertengahan pertama bulan Desember ini menunjukkan sudah terjadi ledakan dibandingkan dengan bulan sebelumnya pada waktu yang sama. Di mana ledakan kasus baru penduduk yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan yang mengalami kematian masing-masing sebesar 1,7 dan 1,5 kali lipat dari situasi pada 12 hari pertama bulan November.
Dalam tolak ukur berbeda, pertumbuhan kasus baru positif Covid-19 pada 1-12 Desember dibandingkan posisi akhir bulan November adalah sebesar 13,5 persen. Sedangkan pertumbuhan penduduk yang meninggal karena penyakit ini bertambah 10,1 persen.
Indikator ini menunjukkan situasi pandemi Covid-19 Indonesia sudah berada pada kondisi yang sangat mengkhawatirkan. Sebab efek ledakan kasus pada bulan November lalu masih terjadi di bulan Desember. Sementara ledakan pada dua minggu pertama bulan ini belum memasukan potensi ledakan kasus Covid-19 akibat momen pilkada dan liburan panjang akhir tahun 2020.
Berlanjutnya ledakan November ke Desember mengindikasikan semakin lemahnya penerapan protokol kesehatan di Indonesai. Salah satu faktor yang mendorong pelemahan ini berasal dari strategi pemerintah sendiri yang memberikan kelonggaran mobilitas penduduk dan kegiatan kerumunan serta interaksi fisik warga seperti pada masa kampanye dan perayaan kemenangan pilkada. Akibatnya sebagian masyarakat ada yang merasa situasi sudah aman sehingga mereka kemudian menjadi abai terhadap protokol kesehatan.
Sumber data: Kawalcovid19.id
About The Author:
Hidayatullah Muttaqin adalah dosen Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat, anggota Tim Pakar Covid-19 ULM dan Tim Ahli Satgas Covid-19 Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2020-2022. Email: Me@Taqin.ID