Situasi Pandemi Covid-19 Kalimantan Selatan Edisi 31 Maret 2021: Kabar Prihatian di Bulan Maret 6048 Kasus Positif dan 106 Kematian

Oleh: Hidayatullah Muttaqin

 

Situasi pandemi Covid-19 di Kalimantan Selatan di bulan Maret 2021 sangat memprihatinkan. Tidak hanya jumlah penduduk yang dikonfirmasi terpapar Covid-19 tertinggi sepanjang pandemi, tetapi juga kasus kematian sudah hampir melampaui kondisi terburuk di bulan Juni 2020.

Di bulan Maret ini warga yang terinfeksi Covid-19 bertambah sebanyak 6.048 kasus dengan kecepatan rata-rata 195 kasus per hari. Kasus penularan paling tinggi kembali digerakkan oleh Banjarmasin dan Banjarbaru di mana kombinasi kasus di kedua kota ini mencapai 50 persen dari kasus provinsi, yakni sebanyak 3.033 kasus.

Sementara itu jumlah korban kematian karena Covid-19 meningkat dari 81 kasus di bulan Februari menjadi 106 kasus di bulan Maret. Banjarbaru adalah daerah yang paling menderita dalam kasus kematian Covid-19, yakni sebanyak 19 kasus. Bahkan kasus kematian di Banjarbaru dari Januari hingga Maret sudah mencapai 52 kasus. Adapun daerah lainnya dengan jumlah kematian  10 kasus atau lebih di bulan Maret adalah Tanah Bumbu (+16), Kotabaru (+13), Banjar (+10) dan HSU (+10).

Penularan Covid-19 di bulan Maret diduga banyak terjadi di kalangan ibu-ibu rumah tangga. Hal ini berdasarkan pada tingginya mobilitas penduduk untuk kegiatan berbelanja kebutuhan sembako di pasar tradisional dan supermarket. Jika asumsi ini betul terjadi, maka kasusnya dapat bermetamorfosis menjadi klaster keluarga yang menjadi pendorong utama ledakan kasus Covid-19.

Di sisi lain mobilitas penduduk ke tempat kerja juga mengalami peningkatan. Terdapat kemiripan pola pergerakan kasus harian dengan pola perubahan mobilitas penduduk di tempat kerja yang mengindikasikan banyaknya kasus yang terjadi berasal dari klaster perkantoran.

Terjadinya ledakan kasus yang semakin tinggi di Januari, Februari dan Maret mendorong semakin banyaknya kasus aktif Covid-19 di Kalimantan Selatan. Jika pada 31 Desember jumlah kasus aktif ada 909 orang, 31 Januari 1.451 orang, dan 28 Februari 1.762 orang maka pada 31 Maret kasus aktif menjadi 2.874 orang. Lonjakan kasus aktif ini jika terus terjadi dapat menyebabkan kolapsnya rumah sakit di Kalimantan Selatan dalam memberikan layanan kepada pasien Covid-19. Peningkatakan penularan Covid-19 juga mengancam tenaga kesehatan dan SDM kesehatan di Kalimantan Selatan.

Secara geografis titik berat kejadian kasus Covid-19 di Kalimantan Selatan terjadi di bagian Selatan provinsi ini yang meliputi Banjarmasin, Banjarbaru, Tanah Laut, Banjar, Tanah Bumbu dan Barito Kuala. Kejadian ini erat kaitannya dengan posisi Banjarmasin sebagai ibukota provinsi, pusat perdagangan dan bisnis, serta tempat berlibur bagi warga Kalsel sehingga mobilitas penduduk antar daerah cenderung ke Banjarmasin. Hal ini yang menjadikan Banjarmasin sebagai episentrum ledakan kasus Covid-19 di Kalsel.

Lebih lengkap mengenai ulasan singkat Covid-19 dan data dalam bentuk grafik dan peta dengan mengunduh file laporan Situasi Covid-19 Kalimantan Selatan 31 Maret 2021. []

 

About The Author:

Hidayatullah Muttaqin adalah dosen Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat, anggota Tim Pakar Covid-19 ULM dan Tim Ahli Satgas Covid-19 Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2020-2022. Email: Me@Taqin.ID 

Published On: 2 April 2021Categories: Info Covid-19Tags: , , , ,