Situasi Pandemi Covid-19 Indonesia Edisi 20 April 2021: Waspada Kegiatan Ramadhan Tanpa Protokol Kesehatan

Oleh: Hidayatullah Muttaqin

Download Laporan Ini [PDF]

 

Situasi Global

Pada 1-20 April penduduk dunia yang dikonfirmasi positif Covid-19 bertambah sebanyak 13,75 juta kasus sehingga secara kumulatif total kasus menjadi 142,65 juta. Pertambahan kasus 1-20 April ini lebih tinggi dibandingkan pertambahan kasus baru pada periode yang sama di bulan Maret dengan jumlah 8,67 kasus baru.

Pertambahan kasus terbanyak pada periode tersebut dialami oleh India dengan jumlah 3,1 juta orang atau 22,54% kasus baru global. Badai pandemi yang tengah dialami India adalah konsekuensi logis akibat terlalu “jumawa” dalam penanganan pandemi sehingga kemudian melakukan pelonggaran di tengah-tengah masyarakat.

Adapun posisi Indonesia berada pada peringkat 23 sebagai negara dengan tambahan kasus paling banyak pada 1-20 April dan terbanyak ke 18 untuk kasus kumulatifnya.

Kasus kematian global karena Covid-19 bertambah sebanyak 226 ribu orang dalam waktu 1-20 April. Jumlah ini lebih besar 28% dibandingkan kasus kematian pada periode yang sama di bulan Maret. Sedangkan jumlah kematian kumulatif dunia dari awal pandemi hingga 20 April sudah mencapai 3 juta kasus di mana 19% kematian tersebut berasal dari Amerika Serikat.

Negara yang paling banyak mengalami kasus kematian dalam 1-20 April adalah Brazil dengan jumlah hamper 57 ribu orang. Indonesia berada pada peringkat ke 18 sebagai negara dengan tambahan kasus kematian paling banyak pada 1-20 April dan terbanyak ke 17 untuk kasus kumulatifnya.

Situasi Asia Timur dan Pasifik

Kasus baru di Asia Pasifik pada 1-20 April bertambah 468 ribu di mana sebanyak 66% kasus tersebut datang dari Philipina dan Indonesia. Secara kumulatif jumlah kasus positif Covid-19 di negara-negara Asia Pasifik mencapai 4 juta kasus. Negara yang paling tinggi kasusnya adalah Indonesia dengan proporsi mencapai 38%.

Kasus kematian karena Covid-19 di negara-negara Asia Timur dan Pasifik pada 1-20 April mencapai 6.616 kasus di mana 87% kematian tersebut terjadi di Indonesia dan Philipina. Secara kumulatif jumlah kasus kematian mencapai 82 ribu kasus. Indonesia adalah negara yang tercatat mengalami kematian Covid-19 paling besar, yaitu mencapai 53% dari kasus kematian Asia Pasifik.

 

Situasi Indonesia

Perlu diketahui bahwa sejak Maret hasil positif tes antigen dimasukkan pemerintah ke dalam perhitungan kasus yang dicatat. Permasalahannya adalah dimasukkannya tes antigen tersebut secara proporsional diikuti dengan penguranan jumlah orang yang dites PCR. Di mana tes PCR pada umunya menyasar hasil contact trcing yang disertai dengan gejala sedangkan tes antigen menyesar pelaku perjalanan.  Kondisi ini merefleksikan semakin turunnya upata 3T (testing, tracing dan treatment) di Indonesia yang berdampak pada kemampuan menangkap kasus untuk diisolasi potensi penyebarannya.

 

Penurunan kasus Covid-19 di Indonesia pada bulan Maret dan April diduga bukan karena hasil dari efektivitas PPKM Mikro, tetapi disebabkan oleh turunnya jumlah tes PCR. Korelasi antara jumlah tes PCR dengan jumlah kasus konfirmasi harian di Indonesia sangat tinggi, yaitu 0,92. Penurunan tes ini menunjukkan semakin lemahnya strategi 3T di Indonesia yang sebenarnya sangat berbahaya bagi masyarakat. Situasi ini menunjukkan kita sedang menyimpan api dalam sekam.

Informasi turunnya kasus di Indonesia dapat membantu pelemahan penerapan protokol kesehatan. Hal ini tampak dari keabaian masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.

Bertemunya perilaku abai terhadap protokol kesehatan dengan momentum Ramadhan cukup mengkhawatirkan. Mengingat kegiatan ibadah ramadhan, termasuk acara berbuka puasa bersama yang tidak mengacu pada penerapan protokol kesehatan yang ketat akan menjadi sarana penularan Covid-19 yang bersifat masif.

Kita tentu tidak ingin hal ini memicu gelombang kasus yang lebih tinggi secara tak terduga seperti kondisi yang dialami India yang tengah menghadapi badai pandemi secara tiba-tiba. Sebelum terlambat lebih jauh lagi, sekiranya pemerintah gencar mengajak para ulama dan mubaligh, serta masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan dalam kegiatan ramadhan disertai dengan sebuah regulasi yang ketat. []

Download Laporan Situasi Pandemi Covid-19 Indonesia 20 April 2021 [PDF]

 

About The Author:

Hidayatullah Muttaqin adalah dosen Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat, anggota Tim Pakar Covid-19 ULM dan Tim Ahli Satgas Covid-19 Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2020-2022. Email: hidayatullah@taqin.id