Oleh: Hidayatullah Muttaqin

Perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia pada bulan Maret cukup menggembirakan karena terjadi penurunan kasus konfirmasi positif dan kasus kematian dibandingkan situasi di bulan Februari 2021. Penurunan tersebut masing-masing sebanyak 31% untuk kasus positif dan 24% kasus kematian.

Adapun pasien Covid-19 yang mendapatkan kesembuhan di bulan Maret, jumlahnya lebih besar 16% dibandingkan jumlah kasus positif. Meskipun demikian, jumlah kasus kesembuhan menurun 24% dibandingkan dengan kesembuhan di bulan Februari.

Terkait terjadinya tren penurunan kasus Covid-19 di Indonesia, pemerintah telah melakukan pelonggaran kegiatan ekonomi, termasuk melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Pemerintah memandang, kebijakan PPKM Mikro berhasil menurunkan laju kasus penularan. Betulkah?

Sejak dilaksanakannya PPKM Mikro, pertumbuhan kasus positif dan kematian Covid-19 memang mengalami pelambatan di sebagian wilayah Indonesia. Tetapi harus diingat bahwa berbagai indikator menunjukkan pandemi di Indonesia belum berada pada level terkendali dan pertumbuhan kasus masih tinggi.

Dalam laporan “Situasi Pandemi Covid-19 Indonesia Edisi 31 Maret 2021” ini, disebutkan indikator positivity rates nasional masih tinggi dan jauh dari standar WHO untuk menyatakan pandemi sudah terkendali. Kemudian jumlah penduduk yang dites pada bulan Maret sudah melebihi target minimum 1/1000 penduduk per minggu, tetapi terjadinya ketimpangan tes yang cukup tinggi dan dapat berdampak pada biasnya data.

Per 31 Maret jumlah penduduk yang dites sejak awal pandemi sebanyak 8,49 juta orang di mana 39% tes tersebut disumbangkan oleh provinsi DKI Jakarta. Sementara itu daerah ibu kota dengan populasi sekitar 4% dari jumlah penduduk Indonesia pada bulan Maret berkontribusi atas tes PCR dan Antigen nasional sebanyak 27%.

Di samping pandemi Covid-19 belum terkendali, pertumbuhan kasus harian juga masih tinggi. Tercatat sepanjang bulan Maret rata-rata pertumbuhan kasus penduduk yang dikonfirmasi terinfeksi virus Corona sebanyak 5.712 kasus per hari dan yang meninggal 151 kasus per hari. Kemudian jumlah kasus aktif juga masih sangat tinggi, yaitu sebesar 122.524 orang.

Pada tingkat global, jumlah kasus baru positif Covid-19 dan kasus kematian di Indonesia pada bulan Maret berada pada peringkat 17 dan 14 dunia. Pada level regional Asia Pasifik, pandemi Covid-19 Indonesia berada pada posisi terburuk baik menurut ukuran kasus kumulatif dari awal wabah maupun dari kejadian kasus di bulan Maret.

Jumlah kasus kumulatif positif Covid-19 Indoensia mencakup 42% kasus kumulatif di negara-negara-negara Asia Pasifik sedangkan kumulatif kasus kematian mencapai 54%. Untuk kasus kejadian di bulan Maret, kasus positif Asia Pasifik dari Indoensia mencapai 38% dan kasus kematian menyumbang 64%.

Hal yang perlu diwaspadai dibalik “santuy”-nya penanganan pandemi Covid-19 dan perilaku masyarakat pada saat ini adalah potensi munculnya “rebound” kasus dengan kondisi yang lebih menyakitkan bagi kita semua. Titik kritis yang dapat membalikkan tren baik pelambatan kasus Covid-19 adalah kampanye vaksinasi yang timpang dan pesan pemerintah PPKM Mikro berhasi dapat menurunan tingkat kewaspadaan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Titik kritis lainnya adalah Pembelajaran Tatap Muka, kegiatan keagamaan yang menghimpun masyarakat dalam satu tempat, mobilitas penduduk menjelang dan setelah Hari Raya Idul Fitri. Meskipun pemerintah melarang mudik tetapi tidak untuk kegiatan berwisata. Sementara wisata meskipun dilakukan secara lokal tetap memicu naiknya mobilitas lokal.

Dengan memperhatikan pengalaman negara-negara lain yang melakukan pelonggaran ketika terjadi tren pelambatan pertumbuhan kasus, di mana kasusnya belum terkendali, muncul gelombang kedua dan ketiga dengan jumlah kasus dan korban Covid-19 yang jauh lebih besar. Karena itu kita harus mewaspadai pandemi Covid-19 di Indonesia masuk kepada gelombang kedua (second wave) mulai satu bulan ke depan. Jadi jangan “santuy”, pandemi belum terkendali dan kasus masih tinggi.

Download Laporan Situasi Pandemi Covid-19 Indonesia Bulan Maret 2021: Jangan “Santuy”, Pandemi Belum Terkendali, kasus Masih Tinggi [PDF]

About The Author:

Hidayatullah Muttaqin adalah dosen Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat, anggota Tim Pakar Covid-19 ULM dan Tim Ahli Satgas Covid-19 Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2020-2022. Email: Me@Taqin.ID 

Published On: 7 April 2021Categories: Info Covid-19Tags: , , , ,