Kasus varian Omicron di Indonesia yang berhasil dideteksi oleh Kementerian Kesehtan RI per 30 Desember 2021 adalah sebanyak 67 kasus. Berdasarkan data GISAID yang dipublikasikan oleh Cov-Spectrum.org, kasus varin Omicron sementara ini didominasi oleh kelompok umur produktif khususnya Gen Milenial dan Gen Z. Kasus terbanyak terjadi di kalngan umur 10-19 tahun dengan jumlah 22 kasus. Kemudian 30-49 tahun 21 kasus, 20-29 tahun 11 kasus, 40-49 tahun 10 kasus dan di bawah 10 tahun 3 kasus.

Sebagaimana diinformasikan pemerintah pusat, penduduk yang terkonfirmasi varian Omicron ini sebagian besar berasal dari pelaku perjalan luar negeri, khususnya warga yang baru pulang dari kegiatan wisata di Turki. Sehingga pada masa awal temuan ini struktur umur penduduk yang terinfeksi cenderung dari kalangan umur produktif dan usia muda. Tentu dengan profil masih muda dan apalagi sudah divaksin gejala yang muncul lebih ringan dibanding varian Delta.

Yang kita khawatirkan adalah jika kemudian terjadi transmisi lokal secara masif di daerah sehingga menyebabkan penduduk lansia, yang memiliki komorbid dan yang belum divaksin juga terinfeksi. Jika itu terjadi, rumah sakit dapat kembali disesaki oleh pasien Covid-19 dan kasus kematian meningkat kembali. Karena itu penting sekali melakukan pencegahan melalui protokol kesehatan, testing, tracing dan treatment (3T), vaksinasi serta pengendalian mobilitas penduduk. Segera seblum terlambat “nasi jadi bubur”.

 

About The Author:

Hidayatullah Muttaqin adalah dosen Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat, anggota Tim Pakar Covid-19 ULM dan Tim Ahli Satgas Covid-19 Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2020-2022. Email: Me@Taqin.ID 

Published On: 31 Desember 2021Categories: Visualisasi DataTags: , , ,