Per 2 Desember 2020, ada 13.285 kasus positif Covid-19 di Provinsi Kalimantan Selatan. Sedangkan yang mendapatkan kesembuhan ada 12.103 dan yang meninggal 534 orang.

Ini berarti dalam hitungan rata-rata per 100 ribu penduduk ada 309 orang yang terkonfirmasi terinfeksi Covid-19 dan 281 di antaranya sembuh. Dan ada 12 orang dari setiap 100 ribu penduduk Kalsel yang meninggal karena Covid-19.

Jika diperthatikan grafik perkembangan kasus kematian per 100 ribu penduduk, maka polanya menunjukkan pergerakan yang serupa dengan kasus positif Covid-19. Artinya untuk menahan laju kematian karena Covid-19 tidak hanya cukup dengan memberikan pelayanan dan treatment terbaik terhadap pasien Covid-19, tetapi juga adalah dengan mencegah terjadinya penularan dan pertumbuhan Covid-19.

Sayangnya mencegah pertumbuhan Covid-19 tersebut akan sulit direalisasikan disebabkan oleh faktor kurang seriusnya pemerintah menangani pandemi Covid-19 ini. Sekeras apapun Satgas, para ahli, dokter dan tenaga kesehatan berteriak supaya masyarakat menjaga protokol kesehatan, sulit mematahkan pertumbuhan Covid-19.

Sebab lobang yang menjadi koridor transmisi Covid-19 ini dibuat oleh pemerintah sendiri. Yaitu dengan melonggarkan kegiatan ekonomi di saat wabah dan membiarkan terjadinya mobilitas penduduk. Akibatnya selama 9 bulan pandemi, virus corona terus berjalan mengikuti pergerakan manusia. Kasus baru bukannya mengalami penurunan dan kemudian melandai, tetapi justru terus menanjak. Sayangnya belum ketemu puncaknya.

Hal ini melelahkan untuk semua pihak dengan korban yang semakin banyak dari sisi kesehatan masyarakat dan biaya krisis yang semakin besar dari sisi ekonomi.

Download grafik Covid-19 Kalsel Per 100 Ribu Penduduk

About The Author:

Hidayatullah Muttaqin adalah dosen Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat, anggota Tim Pakar Covid-19 ULM dan Tim Ahli Satgas Covid-19 Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2020-2022. Email: Me@Taqin.ID