Oleh: Hidayatullah Muttaqin

Sebanyak 68 persen kasus positif Covid-19 di dunia berasal dari sepuluh negara. Dari ke sepuluh negara tersebut, tujuh di antaranya adalah negara-negara maju yang kurva akumulasinya telah mendatar (flatten), kecuali Amerika Serikat. Sedangkan tiga lainnya adalah negara-negara berkembang dengan tren kurva mendaki. Negara-negara tersebut adalah Brazil, Rusia, dan India.
Belum mendatarnya kurva AS disebabkan oleh tingginya angka tambahan kasus baru negara Paman Sam tersebut meskipun kurva kasus hariannya sudah menurun. Sedangkan tingginya pertambahan kasus di Brazil, Rusia dan India membuat kurva akumulasi kasus global masih merangkak naik.

Kurva harian kasus baru ini menunjukkan tren AS sudah menurun tetapi penambahan kasus barunya masih paling tinggi di dunia. Sedangkan Brazil dan India tren kasus hariannya masih menanjak dengan jumlah yang sangat tinggi yaitu masing-masing rata-rata di atas 15 ribu kasus dan di atas enam ribu kasus. Adapun Rusia mulai mengalami penurunan tambahan kasus baru.
Beberapa negara berkembang dengan populasi besar seperti Indonesia dan Bangladesh memiliki potensi menyusul Brazil dan India. Tentu kita tidak berharap hal itu terjadi. Tetapi mengingat keinginan pemerintah melakukan relaksasi ekonomi dengan kemasan the new normal, sepertinya cukup berat untuk menahan laju pertumbuhan kurva Covid-19 Indonesia. Wallahua’lam [taqin.id]
About The Author:
Hidayatullah Muttaqin adalah dosen Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat, anggota Tim Pakar Covid-19 ULM dan Tim Ahli Satgas Covid-19 Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2020-2022. Email: Me@Taqin.ID