Penurunan kasus Covid-19 di Indonesia pada bulan Maret dan April diduga bukan karena hasil dari efektivitas PPKM Mikro, tetapi disebabkan oleh turunnya jumlah tes PCR.
Penurunan tes ini menunjukkan semakin lemahnya strategi 3T di Indonesia yang sebenarnya sangat berbahaya bagi masyarakat. Situasi ini menunjukkan kita sedang menyimpan api dalam sekam.
Grafik ini memperlihatkan perbandingan secara grafis antara jumlah orang yang dites PCR per hari, kasus konfirmasi harian dan tingkat positivitas dari tes PCR pada 1-20 April terhadap 1-20 Januari. Tampak dengan jelas tingkat penurunan kasus pada April ini berbanding lurus dengan penurunan tes PCR secara proporsional dengan keadaan di bulan Januari.
Pada bulan Januari rata-rata tes PCR dilakukan terhadap 40 ribu per hari dan jumlah orang yang terdeteksi positif mencapai 10 ribu kasus per hari. Sementara di bulan April yang sedang berjalan, rata-rata jumlah penduduk yang dites PCR per harinya adalah 22 ribu orang dengan hasil positif sebanyak rata-rata di atas 5000 kasus.
Berdasarkan data tersebut diperoleh tingkat positivitas pada Januari dan April dalam bentuk perbandingan adalah 1 orang akan dikonfirmasi positif Covid-19 dari setiap 4 orang yang menjalani tes PCR.
About The Author:
Hidayatullah Muttaqin adalah dosen Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat, anggota Tim Pakar Covid-19 ULM dan Tim Ahli Satgas Covid-19 Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2020-2022. Email: Me@Taqin.ID